Thursday, October 25, 2012

Kena Tipu-Tipu di Kota Solo



Berulangkali mengunjungi suatu daerah belum tentu membuat seseorang menjadi ahli akan daerah tersebut. Yah, mungkin sih akan lebih memahami karakteristik daerah tersebut baik itu masalah jalanannya, alat transportasinya, masyarakatnya, makanannya atau segala tetek bengek khas lainnya. Tapi saya berani jamin itu hanya beberapa persen dari seratus persen. Sebutlah saya. Sudah tak tercatat telah beberapa kali saya menyambangi Kota Solo (Surakarta) baik itu dikarenakan mengunjungi saudara-saudara saya, ataupun memang sengaja menjelajah kota yang terkenal dengan slogan "The Spirit of Java" itu bersama keluarga saya, ataupun teman-teman. Tapi saya berani bersumpah, saya merasa belum bisa berdamai dengan kota itu. Ada saja alasan yang membuat saya berasa semakin nothing setiap kali menemui hal-hal baru ketika berjalan-jalan di kota ini. Alasan paling mendasar adalah saya masih belum bisa beradaptasi dengan jalan searah yang saking banyaknya di Kota Solo selalu sukses membuat saya pusing dan bertanya-tanya "ini saya lagi ada dimana?" berulang-ulang kali. Terus seperti itu dan sukses membuat saya lemas. Lemas tenaga, lemas pikiran, dan terkadang lemas di kantong hahah. 

Tuesday, October 23, 2012

Kesampaian Naik Bus Werkudara



Rasa penasaran memang selalu sukses membuat kita melakukan sesuatu. Traveling misalnya, pasti kebanyakan keberhasilan kita mengunjungi suatu tempat atau mencoba hal-hal baru selama traveling berasal dari rasa penasaran. Rasa penasaran ini bisa timbul sebagai akibat dari mendengarkan maupun membaca cerita para traveler lain serta melihat foto-foto tentang suatu destinasi wisata. Jadi berterima kasihlah kepada para traveler yang telah berbaik hati menceritakan pengalaman mereka baik secara lisan, secara tulisan di berbagai buku ataupun blog traveling, dan juga secara digital melalu berbagai video ataupun foto yang diunggah di situs-situs jejaring sosial. Rasa penasaran pulalah yang membuat saya melakukan salah satu perjalanan jarak dekat ke kota tetangga saya, yakni Surakarta (Solo) dalam rangka mencoba menaiki dua primadona transportasi di kota tersebut yakni Bus Werkudara dan Railbus Batara Kresna. Ya, akhir-akhir ini kedua mode transportasi tersebut acapkali menjadi topik perbincangan para traveler ketika masalah "what must I do and try in Solo?" muncul di pertanyaan para penikmat jalan-jalan yang hendak melancong ke Solo. Saya yang penasaran pun kemudian memutuskan untuk berangkat ke Solo pada hari Minggu, 21 Oktober 2012 kemarin. Saya tak sendiri, saya sukses mengompor-ompori kedua teman jaman SMA saya dulu yakni si Yanta dan Uul untuk ikut serta mencoba Bus Werkudara dan Railbus Batara Kresna. Sayangnya, Railbus Batara Kresna dibatalkan secara mendadak keberangkatannya pada hari itu karena tengah menjalani perbaikan sehingga kami bertiga hanya kesampaian menaiki Bus Werkudara saja.

Sunday, October 14, 2012

Festival Pelangi Budaya Salatiga 2012: Salatiga yang Berwarna

Indonesia Mini *eh*
(Si adek mini yang membawa Bendera Indonesia)


Indonesia Mini. Entahlah sudah berapa kali saya menyebutkan istilah tersebut untuk menggambarkan kondisi demografis kota tempat saya tinggal, Salatiga baik di dalam tulisan di blog ini maupun ketika ditanyai oleh orang lain terkait kampung halaman. Puluhan kali mungkin saya telah menyebutnya atau mungkin ratusan atau mungkin juga tak terhingga saking seringnya. Bahkan tugas kuliah dan skripsi saya yang berkaitan dengan Kota Salatiga pun selalu saya lengkapi dengan istilah pamungkas tersebut di latar belakangnya atau di bagian gambaran umum Kota Salatiga. Hahah saya juga tidak tahu kenapa istilah tersebut selalu muncul di otak ketika pertanyaan-pertanyaan generis semacam "ada apa sih di Salatiga?" atau  "apa menariknya Salatiga?" terpampang di depan saya. Oke, mungkin saya sedikit terdengar exaggerated tapi mau bagaimana lagi? 

Monday, October 8, 2012

Sinoman, Tradisi Jawa yang Nyaris Terlupakan



Saya dilahirkan menjadi salah satu bagian dari suku terbesar di Indonesia yakni Suku Jawa. Kedua orang tua saya yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur telah membuat darah Jawa mengalir di dalam diri ini. Apalagi saya juga tinggal di Kota Salatiga yang meskipun terkenal dengan sebutan "Indonesia Mini" saking majemuknya penduduk di kota kecil ini, tapi lingkungan saya tinggal masih didiami oleh mayoritas orang-orang Jawa  yang mau tak mau membuat nilai-nilai dan tradisi-tradisi Jawa masih terasa di aspek kehidupan saya. Yah, meskipun tidak sekuat dan seintens pengaruh ke-Jawa-an masyarakat di Surakarta, Jogjakarta atau pedesaan akan tetapi sedikit-sedikit beberapa tradisi Suku Jawa masih saya jalankan hingga detik ini. Salah satu tradisi dari beraneka ragam tradisi Suku Jawa yang sering saya lakukan adalah tradisi sinoman. Ada yang tahu apa itu Sinoman?