Wednesday, December 23, 2015

A Blessing In Disguise Story - Candi Asu Dan Candi Pendem



Saya yakin jika hampir semua pejalan pernah merasakan rasanya tersesat atau salah jalan ketika berpergian. Beberapa mengutuk, sedang yang lain mensyukurinya. Mereka yang bersyukur adalah orang-orang yang menyadari kalau tersesat tak selamanya menjengkelkan. Terkadang kesialan itu malah membuka petualangan baru - sesuatu yang justru lebih awet untuk terkenang. 

Thursday, December 17, 2015

Salah Jadwal Berkunjung Ke Top Selfie



"Pernahkah kalian memutuskan pergi berjalan-jalan tapi kemudian tak bisa menikmati destinasi yang didatangi?"

Pagi itu sebuah percakapan singkat saya dengan Ancha melalui blackberry messenger mendadak berbelok arah menjadi rencana dadakan jalan-jalan. Saya yang kebetulan tengah tak ada kegiatan akhirnya mengiyakan ajakan tersebut dan segera menghubungi teman saya yang lain, Agam, untuk ikut serta. Serba mendadak dan kilat, kami langsung menentukan tempat: Top Selfie - sebuah obyek wisata alam di sekitar Salatiga yang kini tengah menjadi primadona instagram. 

Saturday, November 28, 2015

Bernostalgia Dengan Lawang Sewu



Pada akhir tahun 2009, saya mulai menjadi penduduk sementara Kota Semarang. Di awal masa kuliah saya di kota tersebut, saya bukanlah orang yang doyan jalan-jalan seperti sekarang ini. Boro-boro mau traveling, kegiatan saya sepulang kuliah hanyalah tidur di kost atau nongkrong geje bersama teman. Namun saya ingat, ada satu tempat wisata yang pernah saya kunjungi di masa awal kuliah tersebut. Tempat wisata itu adalah Lawang Sewu.

Monday, November 23, 2015

Kali Pertama Ke Masjid Agung Jawa Tengah



Bisa dikatakan, Kota Semarang merupakan salah satu kepingan di dalam puzzle kehidupan saya. Di kota itulah saya menghabiskan tiga tahunan untuk menamatkan bangku kuliah. Tiga tahunan dan saya masih belum mengunjungi beberapa obyek wisata yang ada disana. Salah satunya adalah Masjid Agung Jawa Tengah yang baru-baru ini saya kunjungi justru setelah hampir dua tahun meninggalkan Semarang.

Friday, November 20, 2015

Mrapen: Terpesona Nyala Sang Api Abadi



Perpindahan tempat dinas papa membawa petualangan baru bagi saya, Agam dan Dian. Kali ini, kami semua bergerak menuju ke pinggiran Kabupaten Demak, tepat di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Grobogan. Dari sana, saya kemudian mengambil alih kemudi mobil dan mengajak kedua teman menuju ke Desa Manggarmas demi menyaksikan fenomena alam api abadi yang mungkin hanya ada satu di Indonesia. 

Thursday, November 19, 2015

Menengok Peristirahatan Terakhir Sunan Kalijaga Di Kadilangu



Jika menengok ke belakang, saya sudah pernah mengunjungi dua makam dari Walisanga (9 orang yang membantu penyebaran Agama Islam di Pulau Jawa) yakni Makam Sunan Kudus dan Sunan Muria. Berulang kali menyambangi Kabupaten Demak, saya justru belum pernah berhenti ke Kadilangu. Sebuah desa dimana kita bisa menemukan tempat peristirahatan terakhir anggota lain dari Walisanga - Sunan Kalijaga. 

Wednesday, November 11, 2015

Kuah Kental Si Bakso Balungan



Dua minggu yang lalu sepasang teman saya, Agam dan Dian - memutuskan ikut menemani tugas mengantar dinas papa ke Kabupaten Demak. Rencana semula, saya akan mengajak mereka berdua berkeliling sementara papa saya bekerja. Sayang, perencanaan kami kurang matang dan kunjungan kami kebetulan bertepatan dengan dihelatnya Demak Fair 2015. Kami gagal menikmati pesona Masjid Agung Demak karena terhalang oleh puluhan tenda pameran yang memenuhi alun-alun. Teringat belum makan benar sedari pagi, saya pun memutuskan untuk mengajak mereka mencicipi kuliner khas Demak: Bakso Balungan. Kuliner yang kebetulan saya sendiri juga belum pernah mencobanya.

Tuesday, November 10, 2015

Ketika Sate Kere Kini Tak Kere Lagi



Alkisah berpuluh-puluh tahun yang lalu, satai atau sate berbahan daging merupakan makanan mahal bagi sebagian masyarakat di Kota Solo. Perekonomian yang sulit kala itu membuat hanya kaum borjuis yang mampu membelinya. Tak habis akal, beberapa orang pun mencoba mengakali keadaan tersebut dengan berinovasi membuat sate dari bahan lain - hingga kemudian terlahirlah apa yang dinamakan dengan sate kere, salah satu kuliner legendaris Solo kini.

Thursday, October 15, 2015

Mencicipi Es Di Kedai Legendaris Kesambi 4


Suatu siang selepas menemani salah seorang teman saya, Agam, berjalan-jalan ke Curug Kembar Baladewa, tubuh saya terasa begitu gerah. Panas dari matahari yang bersinar terik dan efek trekking sekitar setengah jam menuju air terjun sukses berpadu menjadi siksaan bagi tubuh ini. Ah, mendadak saya jadi ngidam minum es. Agam yang juga merasakan hal senada, akhirnya mengajak saya untuk mampir ke Es Kesambi 4 - salah satu kedai es legendaris di kota kami, Salatiga.

Friday, August 28, 2015

Vitamin Mata Bernama Pantai Karang Jahe



Saya kembali bertandang ke Kabupaten Rembang. Suatu perintah untuk mengantar mama saya bekerja kesana menjadi penyebabnya. Namun, kali ini saya tak hanya berdua saja dengan mama. Mas Dwi - tetangga merangkap sopir langganan keluarga kami ikut mewarnai perjalanan kemarin. Sebagaimana tabiat saya: manakala mama bekerja, saya dan Mas Dwi memutuskan kabur ke tempat wisata yang ada di sekitaran. Pantai pasir putih bernama Karang Jahe pun menjadi tujuan kami siang itu.

Friday, August 21, 2015

Mengintip Festival Lima Gunung 2015



"Berangkat...tidak...berangkat...tidak...berangkat...."

Kira-kira semacam itulah pergolakan yang melanda hati saya pada Sabtu pagi kemarin. Alasannya sangat sederhana: ingin menyaksikan Festival Lima Gunung XIV, tapi tidak berhasil menggebet orang lain sebagai partner jalan barang satu orang pun. Sejak bangun tidur saya terus mencoba menyemangati diri, usia segini sudah bukan lagi jaman memusingkan diri gara-gara hal sepele. Worrying only gets me nowhere, doesn't it? Saya berhasil! Tepat ketika waktu menunjukkan pukul 10, saya telah bersiap menuju ke Desa Mantran Wetan - tempat dihelatnya festival tersebut pada tahun ini - meski seorang diri.

Tuesday, August 11, 2015

Selurik Sejarah Dan Kehangatan Dari Plantungan



"Nang, bisakah Jumat pagi ngantar mama monitoring?", tanya mama kepada saya malam itu.

Saya mengangguk. Ah, monitoring. Dulu ketika saya masih kecil, saya paling anti kalau diajak mama monitoring. Meski masih dalam kawasan Provinsi Jawa Tengah, tapi kegiatan tersebut bakal membuat kami menjelajah jauh ke pelosok suatu kabupaten atau kota. Saking pelosoknya, terkadang kami harus siap menghadapi segala kejutan yang bakal terjadi - seperti: jalan rusak parah, menembus jalan kecil di tengah hutan lebat, atau berjalan kaki melewati genangan rob dan pinggiran tambak.


Wednesday, July 29, 2015

Cerita Bersama Tetangga Part XIV - Suatu Senja Dari Desa Cuntel




Salah satu yang saya syukuri karena tinggal di Indonesia - negara berkembang dengan populasi luar biasa adalah akan selalu ada hal baru yang bisa saya kunjungi, coba, lihat dan nikmati dari waktu ke waktu. Indonesia tak pernah membosankan. Apalagi dengan kemajuan media sosial yang begitu pesat di negara ini, semua hal baru seolah-olah terasa hanya sejangkauan tangan. 

Friday, July 10, 2015

Sembilan Tahun Pasca Tragedi Lumpur Lapindo



Saya masih ingat. Saya masih duduk di bangku SMP ketika berbagai saluran televisi di Indonesia mendadak menyiarkan hal yang sama. Kompak dan tanpa dikomando. Mereka menampilkan kegemparan warga suatu desa di Kabupaten Sidoarjo yang dikagetkan dengan kemunculan semburan lumpur dari dalam tanah.  Bagaimana tidak, semburan lumpur itu bukannya segera berhenti melainkan malah terasa makin deras dari hari ke hari. Dan pada akhirnya tanpa ada seorang pun yang bisa menghentikan, para warga ini pun terpaksa mengikhlaskan. Mengikhlaskan rumah, kampung, dan lingkungan yang begitu dicintai tenggelam oleh lumpur.

Friday, July 3, 2015

Salatiga Dan Lelucon Basi Nilai Tujuh

Gunung Merbabu - Gunung Pelindung Kota

Saya tengah menerawang kegelapan malam dari atas kereta Argo Anggrek Malam saat seorang penumpang yang duduk di sebelah mencoba memulai percakapan.

"Turun dimana, mas?" kata seorang pria paruh baya berusia di atas 40 tahun, dengan kumis tipis menghiasi ruang antar hidung dan bibirnya.

"Ah, saya turun di Semarang, bapak sendiri?" jawab saya mencoba beramah-ramah. Kebetulan saya sedang bosan, dan butuh teman mengobrol. Nyaris 3 jam di atas kereta tanpa kesibukan apapun, bisa membuat siapa saja menjadi mati gaya. Termasuk saya yang sudah berulang kali mencoba melelapkan diri namun terus saja terbangun. Padahal stasiun tujuan saya - Stasiun Tawang, bakalan terlihat setelah menempuh tiga sampai empat jam perjalanan lagi. Mengobrol dengan bapak ini setidaknya akan menyingkirkan sedikit jatah dari waktu mati gaya saya.

Sunday, June 21, 2015

Mengenang Jasa Sang Jenderal Di Museum Sudirman Magelang



Nama Jenderal Besar Raden Sudirman, atau biasa disebut Jenderal Sudirman rasanya tak bakal asing di telinga masyarakat Indonesia. Bahkan bisa dikatakan pahlawan paling terkenal mungkin adalah beliau ini, saking seringnya nama beliau disebut dalam buku sejarah, nama jalan, hingga museum. Hah? Museum? Yap, tahukah anda kalau di Indonesia sendiri terdapat enam museum yang didedikasikan untuk mengenang jasa sang panglima tertinggi di Tentara Keamanan Rakyat itu?

Wednesday, June 17, 2015

Trekking Melelahkan Menuju Candi Selogriyo



Sejujurnya, saya kurang memperhatikan itinerary famtripjateng kemarin. Saya hanya membaca sekilas, dan membiarkan semuanya berjalan bagai kotak kejutan. Saat rencana perjalanan yang semula hendak mendaki Gunung Tidar dialihkan menjadi trekking ke Selogriyo, saya hanya bisa mengernyitkan dahi. Selogriyo? Tempat macam apakah dia? Itu adalah kali pertama saya mendengar nama tersebut.

Wednesday, June 10, 2015

Dewi Kano: Sang Kuda Hitam Dari Tanah Purworejo

Salah satu anak Dewi Kano. Saya suka senyumnya!

Ada sebuah desa di Tanah Purworejo yang tengah mematutkan diri untuk memasuki dunia kepariwisataan Indonesia. Berbenah untuk menjaring banyak wisatawan datang mengunjungi seluruh pesona yang ia miliki. Bak kuda hitam ia berjalan. Perlahan namun pasti. Kuda hitam ini belum banyak dikenal oleh orang, meskipun sesungguhnya ia memiliki banyak kekuatan yang bisa membuat menang dalam kompetisi. Dan nama kuda hitam itu adalah Dewi Kano - sebuah akronim dari kata Desa Wisata Kaligono. Apakah kalian ingin berkenalan?

Monday, June 8, 2015

#FamTripJateng Prolog - Sebuah Kesempatan Yang Menggenapkan


“For each one of us, there is only one thing necessary: to fulfill our own destiny, according to God's will, to be what God wants us to be.” 
― Thomas Merton

Saya pernah berkata jika dari 35 Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, hanya tinggal satu daerah yang belum saya sambangi: Kabupaten Purworejo. Saya pun berdoa - meminta kalau suatu hari Allah berkenan memberikan saya kesempatan untuk melihat daerah yang berada di ujung selatan Jawa Tengah ini, entah bagaimana caranya. 

Wednesday, May 27, 2015

Air Terjun Kali Pancur: Air Terjun Favorit Saya!



Letak geografis Kota Salatiga yang terlihat bagaikan dikelilingi oleh deretan gunung, membuat air terjun adalah pesona alam yang mudah ditemukan di sekitar kota. Kebanyakan air terjun bermuara dan terdapat di kaki Gunung Merbabu - gunung pelindung kota kami. Saat salah seorang sahabat saya, Nurul, datang jauh-jauh dari ibukota negara dan mengajak berwisata dengan waktu yang sedikit mepet. Saya pun mengajaknya ke salah satu air terjun bernama Kali Pancur. Air terjun yang terakhir kali saya datangi manakala masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Thursday, May 21, 2015

Pantai Soge: Pantai Cantik Dengan Garis Pantai Panjang Di Pesisir Timur Pacitan


Ketika Paguyuban Warga Pacitan Di Kota Salatiga mengadakan kunjungan ke tanah leluhur, seluruh anggota keluarga saya ikut serta ke dalam acara tersebut. Sejujurnya, saya tak bakal menolak kalau diajak jalan-jalan dengan rombongan besar. Selain karena kebanyakan biaya perjalanan akan ditanggung orang tua dan saya tinggal duduk manis di dalam bus, saya juga berkesempatan menjumpai orang atau tempat baru. Salah satu tempat baru yang akhirnya saya ketahui dalam perjalanan kemarin adalah sebuah pantai cantik dengan garis pantai panjang di pesisir Pacitan bernama Pantai Soge.

Sunday, May 17, 2015

Wit Nganten: Antara Cinta Dan Kesepian


"Unless we love and are loved, each of us is alone, each of us is deeply lonely"
-Mortimer Adler-

Alkisah di suatu kota kecil bernama Salatiga, terdapat sebuah pohon yang dijadikan simbol akan cinta. Warga kami biasa menjulukinya dengan sebutan Wit Nganten. Julukan itu disematkan bukannya tanpa alasan. Dahulu, banyak sekali orang yang tersihir akan kecantikan pohon ini dan menjadikannya sebagai latar foto pra-pernikahan mereka. Menciptakan kenangan manis di bawah naungan sang pohon pengantin.

Wednesday, May 13, 2015

Touring Ke Karanganyar Part II: Candi Ceto, Kebun Teh Kemuning Dan Pura Pemacekan



Peluh bercucuran dan kepala terasa berat, saya rasakan ketika menaiki kembali ke-116 anak tangga dari Air Terjun Jumog. Hal yang sama sepertinya juga dirasakan kedua kawan saya. Betty bahkan terlihat berjalan naik dengan tempo lambat, sambil terus menarik-keluarkan nafas. Kami pun menyempatkan beristirahat sebentar sehabis mengalahkan deretan anak tangga tadi. Sekedar melegakan kaki dan menghilangkan dahaga. 

Thursday, May 7, 2015

Touring Ke Karanganyar Part I: Candi Sukuh dan Air Terjun Jumog



Semenjak para tetangga saya pergi merantau satu persatu, saya jadi jarang berpetualang dengan menggunakan motor. Kalaupun memakai, biasanya hanya ke jarak-jarak dekat saja. Padahal dulu ketika jaman kuliah, touring pakai motor selama 6-7 jam perjalanan adalah hal yang biasa. Pertengahan bulan lalu, akhirnya kesempatan untuk pergi yang lumayan jauh dengan memakai motor kembali tiba. Kali ini, ditemani oleh Betty dan Agam, saya melancong menuju ke Kabupaten Karanganyar yang memakan waktu 2,5 jam perjalanan dari Salatiga. Kemana saja kami?

Thursday, April 30, 2015

Bukit Sembir: Keindahan Yang Tak Seseram Namanya


Ada dua ekspresi yang bakalan ditunjukkan oleh sebagian besar warga Kota Salatiga ketika mendengar kata "Sembir": bergidik ngeri atau tertawa lepas. Wajar memang. Sembir yang merupakan akronim dari kata "Semoga Gembira" sejatinya adalah nama sebuah kawasan red light yang berada di kampung halaman saya. Namun tahukah anda, di balik "keseraman" namanya, Sembir ternyata menyimpan pesona alam yang luar biasa?

Wednesday, April 22, 2015

Masjid Agung Demak: Bertandang Kembali Ke Masjid Tertua Di Pulau Jawa



Masjid Agung Demak merupakan salah satu tempat yang buat saya pribadi terisi penuh oleh berbagai macam kenangan. Dari jaman saya masih kecil dimana keluarga kami sering mampir sejenak kesana dalam perjalanan mudik ke rumah nenek, hingga ketika saya kuliah dimana masjid tersebut menjadi latar tempat nongkrong saya dan teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) setiap malam menjelang. Ah, saya jadi merindukan momen-momen tersebut.

Monday, April 13, 2015

Rembang: Permata Tersembunyi Di Pesisir Jawa Tengah



Tanpa bermaksud sombong, dari 35 Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, saya nyaris sudah pernah mengunjungi seluruhnya kecuali: Kabupaten Rembang dan Kabupaten Purworejo. Berkat bantuan dari mama, baru-baru ini saya akhirnya berhasil mencoret salah satu dari dua kabupaten tersisa tadi. Kabupaten Rembang-lah yang kini tercoret. Semua karena mengantarkan mama saya pergi dinas kesana. Jadi ketika mama pergi bekerja, saya memakai waktu untuk berjalan-jalan. 

Monday, March 23, 2015

Semarang Contemporary Art Gallery: Ketika Seni Terasa Mengejutkan



Ada sebuah tempat di Kota Semarang yang selalu menarik perhatian saya sejak lama. Sayangnya, kami seperti tak pernah berjodoh. Setiap punya kesempatan untuk menyambangi, saya selalu dihadapkan pada kondisi dimana tempat itu tengah tak beroperasi. Saya tak menyerah. Saya gali informasi banyak-banyak, dan secara tak sengaja menemukan akun instagram mereka. Sejumlah pertanyaan pun saya lontarkan dengan harapan apakah dalam waktu dekat saya bisa mengunjunginya? Postingan kali ini akan mengisahkan kunjungan saya bersama teman jaman SMA, Ika, ke Semarang Contemporary Art Gallery beberapa waktu yang lalu. 

Wednesday, March 18, 2015

Lari Pagi Menuju Desa Tegalwaton



Walaupun tubuh saya sebesar ini, namun sebenarnya saya adalah orang yang rutin pergi lari pagi. Lari selalu membuat saya merasakan kesegaran dan kebebasan setiap habis melakukannya. Dulu, saya sering sekali lari di Lapangan Pancasila - lapangan pusat keramaian warga Kota Salatiga, atau di halaman Sekolah Dasar dekat rumah. Namun karena satu dan beberapa hal, intensitas saya lari menjadi berkurang dari hari ke hari. Baru-baru ini saya mendapat ajakan lari pagi yang sangat menyenangkan. Salah seorang sahabat saya menawarkan untuk lari pagi dari rumah dia menuju ke suatu desa yang tengah menjadi bahan perbincangan banyak orang karena keunikannya. Tanpa berpikir terlalu lama, saya langsung mengiyakan ajakan itu.

Saturday, March 7, 2015

Masjid Turen: Antara Mitos Dan Kontradiksi


Gara-gara iseng ikut kedua orang tua saya wisata ziarah bersama rombongan teman haji mereka, tanpa disangka saya bisa menjumpai masjid yang luar biasa. Tidak tanggung-tanggung, bahkan menurut saya ini adalah masjid paling megah sekaligus indah yang pernah saya kunjungi di negara kita tercinta. Mulut saya sampai terus-terusan menganga setiap menjelajahi setiap lorong atau lantainya. 

Sunday, March 1, 2015

Kebun Binatang Mangkang Dan Pengalaman Pertama Seorang Sahabat



Berawal dari rencana pengurusan paspor di Kantor Imigrasi Kota Semarang yang gagal gara-gara sistem satu negara tengah tak berfungsi, maka saya dan salah seorang sahabat, Mbak Ulik - akhirnya memutuskan untuk menghabiskan waktu kami di Kebun Binatang Mangkang. Yah daripada perjuangan kami ke Semarang terbuang percuma, lebih baik dialihkan ke kegiatan lainnya, bukan?

Thursday, February 12, 2015

Off The Beaten Path Journey: Menjelajahi Wana Wisata Penggaron



Setiap melewati Jalan Tol Bawen-Ungaran, saya selalu dibuat terkesima ketika melintasi Jembatan Penggaron. Alasannya adalah karena keindahan pemandangan yang ditawarkan di kanan kiri jembatan itu. Hutan pepohonan pinus tampak lebat berdiri tepat di sekeliling jembatan dan sejenak mengingatkan saya akan setting beberapa film semacam Twilight atau Harry Potter. Apalagi saat saya melintas di pagi hari dan kabut tipis masih bergelayutan. Cantik! Berbekal rasa penasaran akan hutan pinus tadi, akhirnya saya bersama salah satu teman akrab dari SMA, Ancha, mencoba menelusuri hutan yang berada di sekeliling Jembatan Penggaron. Mari ikut sejenak perjalanan kami ke Wana Wisata Penggaron!

Monday, February 2, 2015

Suatu Pagi Dari Bukit Cinta



Saya sudah pernah menuliskan pengalaman menikmati keindahan Rawa Pening dari Sumurup - sebuah desa kecil yang berada persis di pinggir rawa sebelumnya. Kali ini, saya akan mengajak anda untuk menikmati keindahan danau seluas 2.670 hektar itu dari tempat yang paling terkenal bagi banyak orang - baik itu pemancing, fotografer maupun pengunjung biasa. Tebakan anda tepat. Mana lagi kalau bukan dari Bukit Cinta?

Saturday, January 24, 2015

Penampilan Menawan Grenjengan Kembar Di Musim Penghujan



Masalah klasik sebagian besar orang Indonesia manakala musim hujan telah tiba adalah jadi malas berpergian kemana-mana. Apalagi bagi para pecinta wisata alam, membayangkan hujan yang turun sepanjang hari saja sudah bikin hilang selera berpetualang. Kalaupun nekat, paling nanti saat pulang mendapatkan bonus badan meriang. Malas banget, ndak sih? Err, saya sebenarnya juga memiliki masalah yang sama namun bukan berarti tiap musim hujan datang, saya cuma duduk manis di rumah. Biasanya, saya alihkan tujuan wisata saya menjadi ke wisata budaya, sejarah ataupun kuliner. Bagaimana dengan obyek wisata alam? Jangan salah, ada obyek wisata alam yang menurut saya justru terlihat lebih menawan kala musim hujan tiba. Yap! Air terjun selalu jadi obyek wisata alam favorit saya di musim penghujan!

Thursday, January 1, 2015

Dimanjakan Senja Di Waduk Gajah Mungkur



Pukul lima sore mobil keluarga kami membelah jalanan di Kabupaten Wonogiri. Papa saya menyetir dengan lebih cepat mengingat hari sudah mendekati petang. Tujuan kami kali ini adalah menuju Waduk Gajah Mungkur, waduk terbesar di Jawa Tengah. Sejujurnya, kami nyaris saja membatalkan rencana mengunjungi tempat tersebut dikarenakan urusan kedua orang tua saya yang menyita banyak waktu seharian tadi. Akan tetapi mengingat kami sudah sampai sejauh itu, akhirnya kami semua nekat mengunjungi Waduk Gajah Mungkur dengan waktu yang begitu terbatas.